KEAMANAN JARINGAN GAS

DAYA TAHAN PIPA

  • Berdasarkan standardisasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan gas bumi, Kementerian ESDM bahwa standar desain untuk saringan pipa memiliki daya tahan perpipaan minimal 20 tahun. 
  • Diameter pipa yang dipergunakan adalah 6”, 4”, 10 mm, 125 mm, dan 90 mm. 



PIPA PE dan PIPA C/S

standar yang digunakan untuk pipa PE adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-3507-1994 Konstruksi Sistem Pipa Polyethiline untuk gas bumi, kecuali ditetapkan oleh Dirjen Migas. 


Tekanan maksimum perkotaan 

  • Tekanan maksimum pada suatu sistem distribusi di perkotaan pada umumnya memliki batas maksimum 7 bar, meskipun dalam aktualisasi pengoperasian sebagian besar dari sistem tidak dioperasikan pada kisaran tepat tekanan tersebut. 
  • Dengan demikian, sistem tekanan rendah akan diaplikasi untuk pelayanan konsumen rumah tangga. 
  • Tekanan pada titik-titik cluster atau penyerahan akan diatur sedemikian rupa untuk tetap berada di bawah tekanan maksimum 50 mbar dan di atas 23,2 mbar (rekomendasi dari PGN tekanan rata-rata 30 mbar).


Kondisi ini dimaksudkan untuk tetap menjaga pasokan gas tetap konsisten serta berada dalam kondisi aman untuk meminimalisasikan kemungkinan terjadinya kebocoran. Dengan mempertimbangkan inisiasi biaya yang ditimbulkan serta perhitungan faktor keamanan yang lebih ketat, masih dimungkinkan untuk pengoperasian gas pada tekanan lebih tinggi. 

Tekanan merupakan variabel yang relatif mudah untuk dipantau. Caranya dengan menentukan setting operasi dari regulator. Maka, untuk mempertahankan kondisi seperti di atas akan lebih mudah jika regulator menggunakan sistem otomatis (selfoperating) yang akan mengatur laju alir dan menjaga tekanan operasi pada kisaran setting point-nya. Kalkulasi secara detil akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software khusus untuk aliran gas.

Pada basis perpipaan distirbusi tekanan menengah yang bertekanan 4 bar atau lebih menggunakan material pipa besi baja (CS). Selanjutnya, pada perpipaan jaringan distribusi untuk gas bertekanan sedang dan rendah yang menggunakan material pipa polythylene (PE), jaringan distribusi gas tekanan menengah (MPDS) ke arah pembangunan akan ditanam di dalam tanah. Rencananya, menggunakan pipa polyethylene MDPE dan dioperasikan pada tekanan 4 bar sampai dengan 100 mbar. 

Jaringan distribusi tekanan rendah (LDPS) di tempat pembangunan terdiri atas jaringan pipa distirbusi Polyethylene MDPE. Ini merupakan pipa service yang menjadi penghubung antara jaringan pipa ditribusi tekanan rendah dan metering konsumen yang dioperasikan pada tekanan maksimum 100 mbar. Selanjutnya, matering gas bumi dialirkan ke kompor dengan menggunakan material pipa galvinse dengan tekanan operasi maksimum 20–23 mbar.


Pemilihan material pipa didasarkan atas segi keamanan dan keekonomiannya. Hal ini berdasarkan pada regulasi yang berlaku, seperti SNI atau standar Internasional lainnya. Untuk itu, dipilih pipa MDPE-80 SDR 11 dengan pertimbangan secara umum adalah sebagai berikut: 

  • Pipa MDPE cocok untuk tekanan di bawah 4 bar, dipasang di bawah tanah dan tidak perlu dilindungi dari proses korosi. Maka, tidak perlu adanya material wrapping dan cathodic protection. 
  • Mempunyai berat jenis lebih ringan dibadingkan dengan pipa dari carbon steel sehingga lebih ringan dan memudahkan pengangkutan serta pemasangan di lapangan. Akibatnya, waktu pemasangan lebih cepat. 
  • Kekurangannya adalah pipa tidak boleh dipasang di atas tanah atau di dalam tanah dengan temperatur sekeliling tidak lebih dari 400 C. 
  • Dari segi biaya awal lebih murah dibandiingkan dengan pipa carbon steel. 


Perlindungan terhadap pipa baja: 

1. Pembalutan (coating) 

  • Pembalutan (coating) dengan menggunakan koal tar yang dikerjakan secara mekanik oleh pabrik atau di lapangan. Sebelum pembalutan, pipa harus bersih dari kotoran. 
  • Pembalutan (coating) dengan menggunakan coating tape yang terdiri atas dua macam, yaitu inner wrap dan outer wrap. Sebelum dibalut, pipa dibersihkan dari kotoran dan diberi primer coating. Selanjutnya, pipa dibalut dengan lapisan pertama, yaitu inner wrap dan lapisan kedua outer wrap. 

2. Catodic Protection 

  • Untuk perlindungan pipa dengan cara proteksi katodik ini dilakukan dengan anode karbon (sacrifial anode). 


Metering and Regulating System (MR/S) 

MR/S diperuntukkan untuk mengatur dan mengukur volume gas yang keluar dari sistem. MR/S sebagai stasiun pengukuran dan pengaturan tekanan gas bumi diperlukan untuk memastikan bahwa aliran gas didistribusikan pada jumlah (debit) dan tekanan tertentu. 

Hal ini harus memenuhi persyaratan terhadap tekanan yang masuk. Tekanan ini bisa bervariasi antara nilai maksimum dan minimumnya. Tekanan masuk minimum yang diperlukan dan kapasitas yang diperlukan akan berpengaruh terhadap penentuan ukuran dari fitting. Maka, tekanan menjadi parameter yang penting dalam perancangan stasiun pengatur. MR/S memiliki persyaratan spesifikasi kerja sebagai berikut: 

  • MR/S harus sesuai dengan tekanan desain dan mempunyai tingkat akurasi lebih baik dari 1% volume. 
  • MR/S harus sesuai dengan gambar desain dan mempunyai proses komposisi gas sesuai dengan yang diinginkan. 
  • MR/S harus dirancang untuk dapat mengatasi kandungan kontaminan dari gas. 


Selain itu, pada umumnya MR/S memiliki konfigurasi sebagai beirkut: 

1. Stream pada stasiun pengatur tekanan harus dilengkapi dengan fasilitas aliran cadangan (stand by) yang mempunyai kapasitas dan desain keseluruhan sama dengan aliran utama. 

2. Tersedia by pass meter sehingga unit meter dapat dipindahkan dari jalur utama tanpa menghentikan aliran pasokan gas 

3. Semua sambungan perpipaan dirancang dengan velocity maksimum 20 meter/detik untuk gas sebelum filter dan 40 meter/ detik untuk gas sesudah filter pada kondisi sama. Persyaratan ini tidak berlaku untuk tube meter dan valve regulator. Pada keduanya berlaku spesifikasi sesuai dengan desain pembuat. 

4. Sambungan pada aliran gas masuk dan keluar harus dipasang insulating joint untuk mengisolasi secara proteksi katodik. Insulting joint ini disegel oleh pabrikpembuat sebanyak dua unit. 

5. Valve darurat harus dapat bergerak/ beroperasi dengan cepat kurang dari satu detik untuk mendeteksi kelebihan tekanan di hulu. Semua valve harus dilengkapi dengan sarana mekanis untuk membuka dan terlindung dari penutupan tidak sengaja karena getaran mesin. 

6. Gas filter dirancang dan dibuat sesuai dengan standar ASME VIII atau BS5500 atau yang sejenis. Elemen dari filter mempunyai pressure drop tidak lebih dari 0,1 bar dengan ukuran saringan 50 mikron. Pada aliran utama di dalam filter dilengkapi dengan kunci pengaman dan penutup untuk mencegah terlepasnya filter akibat tekanan. 

7. Meter turbine harus merupakan turbin dengan tipe aliran penuh dan sesuai dengan standar pencatatan aliran gas yang diakui. Selain itu, tube meter didesain khusus, indeks meter integral, dan dilengkapi peralatan koreksi aliran terus-menerus sesuai dengan tekanan serta temperatur standar yang dipersyaratkan. Semua meter dan korektor harus dikalibrasi dan disahkan oleh Kementerian Perindustrian. 

8. Valve pengatur tekanan harus ada di dalam konfigurasi kendali monitor/aktif dengan ketepatan pengendalian keluar lebih baik daripada 5% dari tekanan setting dalam semua kondisi. 

9. Masing-masing pengatur tekanan (regulator) harus dilengkapi dengan relief valve untuk pelepasan ke atmosfer. Di antara valve regulator aktif dan check valve yang diukur untuk melepas tidak lebih daripada 1% dari kapasitas aliran regulator. 

10. Check valve harus bertipe “wafer” dan mampu menahan tekanan balik sebesar 10 bar untuk item 1–4 dan 15 bar untuk item 5 dan mempunyai differential pressure tidak melebihi 0,1 bar.


Gambar di bawah memperlihatkan diagram alir proses (PFD) dari MR/S. 

Setiap lintasan proses memiliki komponen utama: 

  • filter 
  • shut-off 
  • regulator 
  • relief valve 



Pipa utama membaca gas dari MR/S ke MR/S take-off dalam kondisi HPDS. Tekanan diturunkan di MR/S take-off dan gas mengalir dalam pipa distribusi pada kondisi MDPS. Kemudian, dari kondisi MPDS, tekanan diturunkan kembali menjadi LPDS dengan menggunakan regulator sektor. 

Valve dipasang sepanjang sistem distribusi untuk memungkinkan pembagian dan konfigurasi ulang jaringan untuk pemeliharaan serta pengembangan. Beberapa jenis valve berfungsi untuk mencegah tekanan berlebihan dan aliran balik. Valve dapat dioperasikan secara otomatis, dengan remote, atau manual tergantung dari filosofi tingkat tekanan dan pengoperasiannya. 

Regulator digunakan untuk mengendalikan tekanan dari bagian tertentu sistem distribusi. Jika tekanan hulu (upstream) dari regulator station menjadi lebih rendah daripada tekan hilir (downstream) yang telah disetting, maka regulator akan membuka penuh. Dengan demikian, regulator station akan melindungi sistem distribusi hilir dari kelebihan tekanan yang mungkin dapat terjadi. Hal ini terutama dilakukan oleh regulator itu sendiri. 

Tapi, jika alat tersebut gagal, maka alat tambahan, seperti shutoff valve dan relief valve, digunakan untuk merendahkan tekanan hilir (downstream). Dari PFD MR/S ini, kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan simulasi proses dengan memakai simulator procces HYSYS. 


Untuk P & ID MR/S sendiri, ada empat bagian penting yang ada di dalamnya, yaitu: 

a. Inlet section 

  • Terdapat intrument insulating joit (IJ) dan pressure gauge inlet. 
  • Insulating joint (IJ), intinya pada section ini, yaitu sebagai inlet gas dan untuk melindung sistem MR/S dari beda potensial yang ditimbulkan dari pipa sebelum masuk ke sistem MR/S dengan pipa sistem MR/S. 


b. Regulating section 

  • Pada regulating section, instrumen instrumen yang terlibat antara lain ball valve, filter, regulator (active dan monitor), relief valve, dan check valve. 
  • Regulating section ini digunakan untuk mengatur tekanan gas sesuai dengan desain dan menyaring gas dari kotoran-kotoran. 
  • Pada bagian ini, dapat dilengkapi oleh scrubber jika kandungan air dalam gas lebih dari 5 lb/MMSCFD dan filter secara bersamaan. 
  • Namun, dalam kondisi gas bumi telah diproses dan komposisi gas tidak mengandung air yang melebihi batas yang dipersyaratkan, maka cukup dipasang dengan filter. 
  • Filter berfungsi untuk memisahkan kandungan pengotor dari aliran gas bumi. 


c. Matering section 

  • Pada bagian ini, volume gas diukur dengan mengetahui seberapa banyak gas yang akan digunakan. 
  • Bagian ini terdiri atas ball value, straighening vane, turbine meter, volume corrector, pressure indicator, dan temperature indicator. 


d. Outlet section 

  • Pada outlet section, komponen instrumen dan fungsinya hampir sama dengan inlet section. 


 

Postingan populer dari blog ini

PEKERJAAN PANAS (HOT WORK)

TAHAP KONSTRUKSI JARINGAN GAS

METODOLOGI HAZID (IDENTIFIKASI BAHAYA)